Kakak Beradik Brad Berniat menyusul Irfan Bachdim

AMSTERDAM - Diam-diam Liga Primer Indonesia juga mengincar pemain asing berdarah Indonesia untuk merumput di Indonesia. Hal ini terungkap dari rencana kontrak tiga pemain berdarah Indo-Belanda di sejumlah media Belanda.

Peserta LPI dari Medan, Klub Medan Chiefs diberitakan sudah mengontrak kakak beradik Bryan dan Dane Brard. Keduanya berdarah Indo, tidak kalah ganteng dengan Irfan Bachdim, dan dikontrak selama setahun.

Bryan (22 tahun) akan segera bertolak ke Indonesia dalam beberapa hari ini. Ia berasal dari klub ASWH di Hendrik-Ido- Ambacht. Klub ini bertaraf lapis tiga di bawah Eredivisi dan Jupiler League.

Sebelumnya, Bryan mengenyam pendidikan sepak bola di Sparta Rotterdam dan Vitesse Arnhem. Sementara adiknya, Dane 20 tahun yang menghuni posisi gelandang serang pernah memperkuat di tim junior FC Dordrecht. Keduanya adalah putra dari Stanley Brard, direktur pelatihan di Feyenoord Rotterdam.

Brard adalah pelatih tim Indo-Holland yang akhir November lalu menggelar pertandingan amal di Malang dan Surabaya. Maraknya pemain Indo yang diboyong ke Indonesia tak lepas dari fenomena Irfan Bachdim.

Menurut media Belanda, para pemain Indo ini terkesan dengan sambutan massal publik bola Indonesia yang antusias. "Di Belanda mereka tidak bisa membayangkan pertandingan kompetisi yang disaksikan 40 ribu penonton di stadion," demikian seperti dikutip RNW.

Namun, bagi pemain lain, luapan dukungan saja tidak cukup, mereka ingin kepastian. Yoram Pesulima, pemain Indo lainnya, kemungkinan batal merumput di Semarang United. Pemain belakang berumur 19 tahun ini memilih tetap di klubnya DTS Ede divisi tiga Hoofdklasser.

Ia merasa pihak Indonesia tidak bisa memberikan kepastian kontrak. "Saya diminta ketika sedang di Indonesia ikut laga amal. Kontaknya lewat seorang perantara, tapi setelah kembali di Belanda tidak ada lagi kelanjutan yang konkrit. Kami ingin kontrak resmi hitam di atas putih, tapi yang ada hanya janji-janji tidak jelas," katanya Hal penting lain yang juga menjadi pertimbangannya adalah Liga LPI yang rencananya digulir 8 Januari. "Saya masih tidak yakin apakah LPI akan diakui secara resmi atau tidak. Daripada tidak jelas, udah lah konsentrasi penuh saja di DTS," kata Yoram.

source:republika.co.id