Kumpulan Puisi Cinta Khalil Gibran Terbaru 2011

Kumpulan Puisi Cinta Khalil Gibran Terbaru 2011 ~ Hmmmm, bulan februari sih katanya bulan yang penuh kasih sayang *beneran ga sih?*. Saya sih ga percaya gituan, karena pada dasarnya semua bulan sih sama, hehe. Tapi untuk meramaikan suasana kali ini saya share berbagai Kumpulan Puisi Cinta karya Khalil Gibran Terbaru 2011. Sangat direkomen buat kekasih, istri ato gebetan kamu pas lagi Valentinan :)).


Berikut ini Kumpulan Puisi Cinta - Puisi Cinta Romantis Khalil Gibran silahkan dibaca semoga bermanfaat.

KUMPULAN PUISI CINTA TERBARU 2011.

“Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan” (Kahlil Gibran)

——–

“Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari ini… aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman” (Kahlil Gibran)

——–

Buat Sepasang Mata Tak Dikenal

Juwita,

Kalaulah kegandrungan yang kunyatakan ini menarik perhatianmu

Atau tak berarti apa-apa bagimu

Maafkanlah aku. Namun di matamulah

Dalam lindup bayangannya, suatu petang aku bersandar istirah

Dan sebentar terhantar dalam tidur yang indah.

Dalam ketenangannya kubelai bulan dan bintang-bintang

Kuanyam kapal khayal dari kelopak-kelopak kembang

Dan kubaringkan jiwaku yang lelah di sana

Kuberi minum bibirku yang dahaga

Dan kupuaskan gairah mataku yang mendamba

Juwita,

Waktu kebetulan kita bertemu sebagai dua orang asing yang bertemu

Dukaku pun berjalan juga di jalan itu

Telanjang, tak terselubung

Dengan langkah murung…

Dan engkaulah dukaku itu

Kesedihan dan kegagalan

Kebisuan dan kekecewaan

Mengungkung penyair yang bergulat habis-habisan

Karena puisi, Juwita.. ialah orang asing dinegeriku

Dibunuh kekosongan dan kehampaan.

Jiwaku gemetar ketika aku melihatmu

Aku merasa tiba-tiba seakan sebuah golok mengorek ke dalam darahku

Membersihkan hatiku, mulutku

Meniarapkan aku dengan kening kotor dan tangan meminta

Dalam lindap bayangan matamu yang jelita

Juwita,

Jika tiba-tiba kita bertemu

Jika mataku memandang matamu

Yang anggun, hijau, tenggelam dalam kabut dan hujan

Jika kebetulan pula kita bertemu lagi di jalan

(Dan bukankah hanya nasib kebetulan ini)

Maka akan kucium jalan itu, kucium dua kali (Muhammad Al Fayaturi)

——–

Dialog

Jangan katakan bahwa cintaku

Sebentuk cincin atau gelang

Cintaku ialah pengepungan benteng lawan

Ialah orang-orang nekat dan pemberani

Sambil menyelidik mencari-cari, mereka menuju mati.

Jangan katakan bahwa cintaku

Ialah bulan,

Cintaku bunga api bersemburan. (‘Ali Ahmad Sa’id-Anonis)

——–

“Hatiku telah mampu menerima aneka bentuk dan rupa, ia merupakan padang rumput bagi menjangan, biara bagi para rahib, kuil anjungan berhala, ka‘bah tempat orang bertawaf, batu tulis untuk Taurat, dan mushaf bagi al-Qur’an. Agamaku adalah agama cinta, yang senantiasa kuikuti kemana pun langkahnya; itulah agama dan keimananku”  (Ibn Arabi)

——–

Nyanyian Sukma

Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata;

sebuah laguyang bernafas di dalam benih hatiku,

Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ;

ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya,

dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.

Betapa dapat aku mendesahkannya?

Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana

Kepada siapa aku akan menyanyikannya?

Dia tersimpan dalam relung sukmaku

Kerna aku risau, dia akan terhempas

Di telinga pendengaran yang keras.

Pabila kutatap penglihatan batinku

Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,

Dan pabila kusentuh hujung jemariku

Terasa getaran kehadirannya.

Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,

Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan.

Air mataku menandai sendu

Bagai titik-titik embun syahdu

Yang membongkarkan rahsia mawar layu.

Lagu itu digubah oleh renungan,

Dan dikumandangkan oleh kesunyian,

Dan disingkiri oleh kebisingan,Dan dilipat oleh kebenaran,

Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan,

Dan difahami oleh cinta,

Dan disembunyikan oleh kesedaran siang

Dan dinyanyikan oleh sukma malam.

Lagu itu lagu kasih-sayang,

Gerangan ‘Cain’ atau ‘Esau’ manakahYang mampu membawakannya berkumandang?

Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:

Suara manakah yang dapat menangkapnya?

Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci,

Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?

Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?

Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian?

Siapa berani memecah sunyi

Dan lantang menuturkan bisikan sanubari

Yang hanya terungkap oleh hati?

Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?

(Dari Kahlil Gibran – ‘Dam’ah Wa Ibtisamah’ -Setitis Air Mata Seulas Senyuman)

Cinta yang Agung

Adalah ketika kamu menitikkan air mata

dan masih peduli terhadapnya..

Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih

menunggunya dengan setia..

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain

dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku

turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil

…Bebaskan dirimu…

Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya

dan terbang ke alam bebas lagi..

Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan

kehilangannya..

tapi..ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati

bersamanya

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu

menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika

mereka jatuh.. (Kahlil Gibran)

Itulah tadi sedikit Kumpulan Puisi Cinta - Puisi Cinta Romantis Khalil Gibran. Semoga mensukseskan misi Anda lewat Kumpulan Puisi Cinta Khalil Gibran Terbaru 2011 diatas. Oh ya, tengok juga Kumpulan SMS Ucapan Valentine Romantis Terbaru 2011 Semoga Bermanfaat :)